Akeelah and the Bee
Ini adalah film drama yang sangat memotivasi dan saya termotivasi setelah menontonnya.
Film ini diadopsi dari sebuah perlombaan mengeja yang ada di USA atau biasa disebut dengan “Spelling Bee”.
Pemeran utama dalam film Akeelah and the
Bee adalah seorang anak perempuan, yang terlahir sebagai anak yatim. Dia
bernama Akeelah Anderson, berumur 11 tahun dan bersekolah di Sekolah Menengah
Crenshaw, Los Angeles Selatan.
Banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil dari film tersebut, terutama dari Akeelah. Pertama, dia mempunyai keberanian untuk mengikuti perlombaan yang sejatinya dia malu, karena selalu diolok si jelek dan si jenius oleh teman-teman di sekolahnya. Kedua, dia mempunyai tekad yang kuat dalam mengikuti perlombaan tingkat distrik. Sehingga untuk latihan di rumah pelatihnya saja, dia harus berbohong kepada ibunya. Ketiga, dia mempunyai semangat yang tinggi dalam belajar.
Satu hal yang paling saya sukai adalah
ketika Akeelah berkata dengan keras “Aku ingin menang lomba mengeja tingkat
nasional!”. Menandakan bahwa dia orang yang sangat optimis.
Dr. Larabee juga memberikan kita ilmu baru,
bahwa kata besar berasal dari kata yang sederhana dan itu salah satu teknik
dalam mengeja. Dimana satu kata bisa terdiri dari dua
kata sederhana, sehingga jika digabungkan menjadi sebuah kata besar. Seperti kata
‘SOLITERRANEOUS’, apabila dipisah mejadi SOL=matahari dan TERRAIN=bumi. Jadi,
SOLITERRANEOUS artinya matahari dan bumi.
Kemudian ada juga pesan moral yang terkandung
didalamnya, yakni: pentingnya persahabatan, kekeluargaan dan kekompakan. Karena
dengan itu semua, akan saling mendukung satu sama lain. Pada akhirnya, Akeelah
dan Dylan memenangkan lomba dan menjadi Co-Champion di SCRIPPS NATIONAL
SPELLING BEE.
Film Akeelah and the Bee adalah film yang sangat bagus untuk ditonton oleh semua kalangan. Karena film ini sangat mendidik terutama untuk para remaja.
Comments
Post a Comment